Fungsi Seni Musik dalam Masyarakat
Fungsi Musik
Musik merupakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan, musik memiliki fungsi sosial yang umumnya dapat ditemukan di setiap kebudayaan bermasyarakat.
Fungsi Ekspresi
Emosional
Pada berbagai kebudayaan, musik memiliki fungsi sebagai
media dalam mengekspresikan ide-ide dan emosi. Di Barat musik digunakan untuk
menstimulasi perilaku sehingga dalam masyarakat mereka ada lagu-lagu untuk
menghadirkan ketenangan. Para pencipta musik dari waktu ke waktu telah
menunjukkan kebebasannya mengungkapkan ekspresi emosinya yang dikaitkan dengan
berbagai objek cerapan seperti alam, cinta, suka-duka, amarah, pikiran, dan
bahkan mereka telah mulai dengan cara-cara mengotak-atik nada-nada sesuai
dengan suasana hatinya dan ide.
Fungsi
Penikmatan Estetis
Pada dasarnya setiap orang telah dikaruniai oleh Allah
dengan berbagai kemampuan belajar (ability to learn) dan bakat (talent) apa
saja. Selain bisa belajar dari lingkungan alam dan sosialnya, orang juga bisa
belajar dari pengalamannya sendiri. Setiap orang memiliki kemampuan dan
kecepatan berbeda-beda dalam hal menyerap atau memahami keindahan tentang
apapun termasuk pula keindahan musik.
Untuk menikmati rasa keindahan (estetis), maka orang
perlu belajar dengan cara membiasakan diri mendengarkan musik-musik kesukaannya
sendiri. Kemudian ia bisa mulai mencoba mendengarkan musik-musik jenis lain
yang baru didengarnya dan kemudian akan menyukainya. Setiap jenis musik
memiliki keunikan melodis, ritmis, dan harmonis maupun terkait dengan komposisi
dan instrumentasinya.
Fungsi Hiburan
Hiburan (entertainment) adalah suatu kegiatan yang
menyenangkan hati bagi seseorang atau publik. Musik sebagai salah satu cabang seni
juga memiliki fungsi menyenangkan hati, membuat rasa puas akan irama, bahasa
melodi, atau keteraturan dari harmoninya. Seseorang bisa saja tidak memahami
teks musik, tetapi ia cukup terpuaskan atau terhibur hatinya dengan pola-pola
melodi, atau pola-pola ritme dalam irama musik tertentu. Jika para penikmat
musik klasik sangat senang dengan kompleksitas bangun musik dan orkestrasinya,
maka pencinta musik pop lebih terhibur dengan teks syair, melodi yang menyentuh
kalbu, atraksi panggung, atau bahkan hanya popularitas penyanyinya saja. Kini
musik bahkan ditengarai lebih berfungsi hiburan karena industri musik berkembang
dengan sangat cepat.
Fungsi
Komunikasi
Musik sudah sejak dahulu digunakan untuk alat komunikasi
baik dalam keadaan damai maupun perang. Komunikasi bunyi yang menggunakan
sangkakala (sejenis trumpet), trumpet kerang juga digunakan dalam suku-suku bangsa
pesisir pantai, kentongan juga digunakan sebagai alat komunikasi keamanan di
Jawa, dan teriakanteriakan pun dikenal dalam suku-suku asli yang hidup baik di pegunungan
maupun di hutan-hutan. Bunyi-bunyi teratur, berpola-pola ritmik, dan
menggunakan aluralur melodi itu menandakan adanya fungsi komunikasi dalam
musik. Komunikasi elektronik yang menggunakan telepon semakin hari semakin banyak
menggunakan bunyi-bunyi musikal.
Fungsi
Representasi Simbolik
Dalam berbagai budaya bangsa, suku-suku, atau daerah-daerah
yang masih mempertahankan tradisi nenek-moyang mereka; musik digunakan sebagai
sarana mewujudkan simbol-simbol dari nilai-nilai tradisi dan budaya setempat.
Kesenangan, kesedihan, kesetiaan, kepatuhan, penghormatan, rasa bangga, dan
rasa memiliki, atau perasaan-perasaan khas mereka disimbolkan melalui musik
baik secara sendiri maupun menjadi bagian dari tarian, syair-syair, dan upacara-upacara.
Fungsi Respon
Sosial
Para pencipta lagu nasional Indonesia sangat peka
terhadap adanya kondisi sosial, tingkat kesejahteraan rakyat, dan kegelisahan masyarakat.
Mereka menciptakan lagu-lagu populer yang menggunakan syair-syair menyentuh
perhatian publik seperti yang dilakukan oleh Doel Sumbang, Bimbo, Ebiet G. Ade,
Iwan Fals, Harry Roesli, Gombloh, Ully Sigar Rusady, dan masih banyak lagi.
Pada umumnya para pencipta lagu itu melakukan kritik sosial dan bahkan protes
keras terutama ditujukan kepada pemerintah. Para pengamen jalanan juga tak kalah
seru mengumandangkan lagu-lagu protes sosialnya, misalnya lagu yang bertema
PNS, penderitaan anak jalanan, generasi muda yang tanpa arah, dan lain
sebagainya.
Fungsi
Pendidikan Norma Sosial
Musik banyak pula digunakan sebagai media untuk
mengajarkan norma-norma, aturan-aturan yang sekalipun tidak tertulis namun berlaku
di tengah masyarakat. Para pencipta lagu anak seperti Bu Kasur, Pak Kasur, Pak
Daljono, AT Mahmud, Ibu Sud semua berupaya mengajarkan anak-anak berperilaku
sopan, halus, hormat kepada orangtua, cinta keindahan, sayangi tanaman dan
binatang, patuh pada guru, dan lain sebagainya. Keindahan alam, kesejahteraan
sosial, kenyamanan hidup, dan semua norma-norma kehidupan bermasyarakat telah
mendapatkan perhatian yang sangat penting dari para pencipta lagu tersebut.
Fungsi Pelestari
Kebudayaan
Lagu-lagu daerah banyak sekali berfungsi sebagai
pelestari budayanya, karena tema-tema dan cerita di dalam syair menggambarkan budaya
secara jelas. Syair-syair lagu sering juga berasal dari pantun-pantun yang
biasa dilantunkan oleh masyarakat adat dan daerah-daerah di Indonesia. Budaya
Minangkabau dapat dipertahankan keberadaannya dengan berbagai cara, tetapi
musik Minang sangat jelas karakteristiknya yang mudah mewakili daya tarik
terhadap tempat berkembangnya budaya itu ialah Propinsi Sumatera Barat dan sekitarnya.
Lagu-lagu Jawa, mulai dari yang klasik hingga kini yang berwarna populer seperti
musik campursari, digemari masyarakat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta untuk melengkapi musik kroncong yang lebih dahulu berkembang. Ada
budaya Jawa yang dilestarikan melalui syair-syair berbasa Jawa, melodi-melodi
yang bernuansa Jawa dari karawitan. Musik Sunda dan sekitarnya di Propinsi Jawa
Barat memiliki rasa yang sangat khas adalah bagian dari upacara-upacara sosial
dan keagamaan masyarakatnya. Indonesia memiliki kekayaan budaya dan terutama
musiknya seperti termasuk yang paling dikenal dunia seperti Jawa Timur, Bali,
Kalimantan, Sulawesi, dan bahkan Papua.
Fungsi Pemersatu
Bangsa
Setiap bangsa memiliki lagu kebangsaan (national anthem)
yang mewakili citarasa estetik, semangat kebangsaan, dan watak dari budaya
masing-masing. Lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Soepratman
adalah lagu atau musik yang diciptakan untuk mempersatukan bangsa Indonesia
yang mendiami daerah-daerah di wilayah Nusantara yang terdiri dari ribuan pulau
besar dan kecil. Keaneka-ragaman budaya yang sangat banyak jumlahnya harus
dirangkum dalam satu kesatuan budaya nasional tanpa meninggalkan budaya-budaya
lokal. Dalam kesatuan tanah-air, bangsa, dan bahasa; Indonesia diperkenalkan
kepada dunia melalui Indonesia Raya. Tetapi, lagu-lagu nasional Indonesia juga
tidak sedikit yang bisa berfungsi sebagai pemersatu bangsa sekalipun bukan
sebagai lagu kebangsaan, contohnya antara lain Berkibarlah Benderaku, Bangun
Pemudi-Pemuda, Bagimu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa, Indonesia Pusaka, Hari
Merdeka, Rayuan Pulau Kelapa, Mars Pancasila, Halo-Halo Bandung, dan Syukur.
Fungsi Promosi
Dagang
Musik yang dikreasi untuk kepentingan promosi dagang kini
banyak berkembang seiring dengan laju pertumbuhan iklan
yang disiarkan melalui radio-radio siaran dan televisi-televisi swasta terutama
di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia. Musik-musik iklan bisa saja
dirancang oleh penciptanya secara baru, tetapi juga ada yang berbentuk
penggalan lagu yang sudah ada, sudah populer, dan digemari segmenpasar yang
dituju.
0 Response to "Fungsi Seni Musik dalam Masyarakat"
Posting Komentar